Selasa, 17 Maret 2015


Kompos merupakan pupuk yang dibuat dari sisa-sisa mahluk hidup baik hewan maupun tumbuhan yang dibusukkan oleh organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme. Kompos berfungsi sebagai sumber hara dan media tumbuh bagi tanaman.
Dilihat dari proses pembuatannya terdapat dua macam cara membuat kompos, yaitu melalui proses aerob (dengan udara) dan anaerob (tanpa udara). Kedua metode ini menghasilkan kompos yang sama baiknya hanya saja bentuk fisiknya agak sedikit berbeda.

Cara membuat kompos metode aerob

Proses pembuatan kompos aerob sebaiknya dilakukan di tempat terbuka dengan sirkulasi udara yang baik. Karakter dan jenis bahan baku yang cocok untuk pengomposan aerob adalah material organik yang mempunyai perbandingan unsur karbon (C) dan nitrogen (N) kecil (dibawah 30:1), kadar air 40-50% dan pH sekitar 6-8. Contohnya adalah hijauan leguminosa, jerami, gedebog pisang dan kotoran unggas. Apabila kekurangan bahan yang megandung karbon, bisa ditambahkan arang sekam padi ke dalam adonan pupuk.
Cara membuat kompos aerob memakan waktu 40-50 hari. Perlu ketelatenan lebih untuk membuat kompos dengan metode ini. Kita harus mengontrol dengan seksama suhu dan kelembaban kompos saat proses pengomposan berlangsung. Secara berkala, tumpukan kompos harus dibalik untuk menyetabilkan suhu dan kelembabannya. Berikut ini cara membuat kompos aerob:
  • Siapkan lahan seluas 10 meter persegi untuk tempat pengomposan. Lebih baik apabila tempat pengomposan diberi peneduh untuk menghindari hujan.
  • Buat bak atau kotak persegi empat dari papan kayu dengan lebar 1 meter dan panjang 1,5 meter. Pilih papan kayu yang memiliki lebar 30-40 cm.
  • Siapkan material organik dari sisa-sisa tanaman, bisa juga dicampur dengan kotoran ternak. Cacah bahan organik tersebut hingga menjadi potongan-potongan kecil. Semakin kecil potongan bahan organik semakin baik. Namun jangan sampai terlalu halus, agar aerasi bisa berlangsung sempurna saat pengomposan berlangsung.
  • Masukan bahan organik yang sudah dicacah ke dalam bak kayu, kemudidan padatkan. Isi seluruh bak kayu hingga penuh.
tahapan pembuatan pupuk kompos
Searah jarum jam: (1) Pemilihan lokasi pengomposan, (2) Membuat bak/kotak kayu, (3) Menyeleksi dan merajang bahan baku, (4) Memasukkan bahan baku baku kedalm bak kayu
  • Siram bahan baku kompos yang sudah tersusun dalam kotak kayu untuk memberikan kelembaban. Untuk mempercepat proses pengomposan bisa ditambahkan starter mikroorganisme pembusuk ke dalam tumpukan kompos tersebut. Setelah itu, naikkan bak papan ke atas kemudian tambahkan lagi bahan-bahan lain. Lakukan terus hingga ketinggian kompos sekitar 1,5 meter.
  • Setelah 24 jam, suhu tumpukan kompos akan naik hingga 65oC, biarkan keadaan yang panas ini hingga 2-4 hari. Fungsinya untuk membunuh bakteri patogen, jamur dan gulma. Perlu diperhatikan, proses pembiaran jangan sampai lebih dari 4 hari. Karena berpotensi membunuh mikroorganisme pengurai kompos. Apabila mikroorganisme dekomposer ikut mati, kompos akan lebih lama matangnya.
  • Setelah hari ke-4, turunkan suhu untuk mencegah kematian mikroorganisme dekomposer. Jaga suhu optimum pengomposan pada kisaran 45-60oC dan kelembaban pada 40-50%. Cara menjaga suhu adalah dengan membolak-balik kompos, sedangkan untuk menjaga kelembaban siram kompos dengan air. Pada kondisi ini penguapan relatif tinggi, untuk mencegahnya kita bisa menutup tumpukan kompos dengan terpal plastik, sekaligus juga melindungi kompos dari siraman air hujan.
  • Cara membalik kompos sebaiknya dilakukan dengan metode berikut. Angkat bak kayu, lepaskan dari tumpukan kompos. Lalu letakan persis disamping tumpukan kompos. Kemudian pindahkan bagian kompos yang paling atas kedalam bak kayu tersebut sambil diaduk. Lakukan seperti mengisi kompos di tahap awal. Lakukan terus hingga seluruh tumpuka kompos berpindah kesampingnya. Dengan begitu, semua kompos dipastikan sudah terbalik semua. Proses pembalikan sebaiknya dilakukan setiap 3 hari sekali sampai proses pengomposan selesai. Atau balik apabila suhu dan kelembaban melebihi batas yang ditentukan.
  • Apabila suhu sudah stabil dibawah 45oC, warna kompos hitam kecoklatan dan volume menyusut hingga 50% hentikan proses pembalikan. Selanjutnya adalah proses pematangan selama 14 hari.
  • Secara teoritis, proses pengomposan selesai setelah 40-50 hari. Namun kenyataannya bisa lebih cepat atau lebih lambat tergantung dari keadaan dekomposer dan bahan baku kompos. Pupuk kompos yang telah matang dicirikan dengan warnanya yang hitam kecoklatan, teksturnya gembur, tidak berbau.
  • Untuk memperbaiki penampilan (apabila pupuk kompos hendak dijual) dan agar bisa disimpan lama, sebaiknya kompos diayak dan di kemas dalam karung. Simpan pupuk kompos di tempat kering dan teduh.

Jumat, 13 Maret 2015


SMPNegeri 14 Malang terletak di Jalan Teluk Bayur 2 Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang, lokasi sekolah tersebut sangat strategis untuk pendidikan karena dengan lingkungan yang asri terletak dalam perkampungan yang tenang dan berbasis keagamaan yang sangat tinggi. Di sekitar sekolah dikelilingi oleh perumahan yang elit dengan latar belakang pendidikan yang baik dan latar belakang ekonomi menengah keatas, juga terdapat lingkungan industri yang sedang berkembang yang memungkinkan untuk pelatihan pembelajaran bagi siswa. Di samping itu SMP Negeri 14 berada di kota yang memiliki Perguruan Tinggi dan Lembaga Pendidikan lain yang memungkinkan untuk bekerja sama dalam memajukan sekolah. Secara geografis meskipun posisinya di perkampungan, untuk tansportasi tersedia akses yang representatif dan tersedia angkutan umum yang dapat menghubungkan kesemua wilayah kota meskipun sedikit membutuhkan waktu yang cukup. Dengan kondisi ini SMP Negeri 14 Malang cukup dapat memberikan layanan pendidikan yang diminati masyarakat. Keberadaan ini dibuktikan secara kelembagaan SMPN 14 Malang tahun pelajaran 2010/2011 telah ditetapkan sebagai sekolah SSN tahun ketiga dan data peminat pada setiap PSB dengan perbandingan 1 : 2 antara siswa yang diterima dan yang mendaftar. Hal lain dalam rangka memacu peningkatan mutu sekolah telah melaksanakan berbagai program peningkatan mutu seperti tersedianya vasilitas belajar berbasis TI seperti LCD, TV, CD player disetiap kelas, web side, hotspot area, lab. multi media, lab. Bahasa, lab. Komputer/internet, dan lab IPA. Disamping itu SMPN 14 Malang juga telah melaksanakan program unggulan dibidang pembinaan karakter berupa pembudayaan sikap kasih sayang dengan budaya salim, doa dan pembacaan asmaul husnah tiap pagi, budaya green and clean, PBB dan istiqosah tiap hari jumat serta melaksanakan program conversation bahasa inggris dan baca tulis Alqur'an.
       Dalam upaya peningkatan pengelolaan dan mutu pelayanan di SMPN 14 Malang memang dirasakan terdapat berbagai hal kajian yang menjadi masalah yang perlu dicarikan solusinya oleh berbagai pihak dan pemangku kepentingan lainnya, seperti angkutan umum yang masih terbatas, Rendahnya partisipasi masyarakat khususnya orang tua siswa / wali murid terhadap program sekolah dan kurang optimalnya perhatian orang tua siswa terhadap belajar putra putrinya yang sebagian besar dari keluarga prasejahtera yang kurang peduli terhadap pendidikan. 
       Dengan kondisi tersebut dan berbagai program unggulan yang telah dilaksanakan serta upaya penanganan masalah yang ada kedepan diharapkan SMPN 14 Malang dapat memberikan layanan yang baik yang dapat memberikan pemenuhan jaminan mutu kepada masyarakat.

tujuan

JAKARTA — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menetapkan ada 498 Sekolah Adiwiyata Nasional 2014. Sekolah-sekolah tersebut berasal dari 30 provinsi di Indonesia. "Pendidikan lingkungan merupakan salah satu strategi utama dalam mengatasi berbagai kerusakan lingkungan hidup di sekitar kita," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dalam Sarasehan Adiwiyata Nasional 2014 dan Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2014 di Jakarta, Senin (22/12).

Dia mengatakan bahwa pemahaman tentang lingkungan hidup perlu dibangun agar masyarakat dapat memahami potensi, tata cara pengelolaan, serta antisipasi dampak lingkungan. Dengan pemahaman yang cukup maka akan mendorong partisipasi masyarakat peduli lingkungan yang mengubah perilaku masyarakat menjadi perilaku yang ramah lingkungan. "Perubahan perilaku ini menjadi tujuan utama pengembangan pendidikan lingkungan hidup," ujarnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan yang juga hadir dalam penyerahan anugerah Sekolah Adiwiyata Nasional 2014 mengatakan bahwa  lingkungan hidup menjadi persoalan semua pihak. Menurutnya, perlu digarisbawahi bahwa lingkungan hidup bukan cuma tanggung jawab pemerintah. Tapi, sering kali masalah lingkungan hanya menjadi milik sekelompok orang yang memang sudah sadar pentingnya lingkungan hidup. "Harus dipahami, bagi mereka yang merasa tidak punya masalah maka dia bukan bagian dari solusi," kata Anies.

Dia mencontohkan banjir yang terjadi di Jakarta sebenarnya merupakan perbuatan manusia karena masalah pengelolaan air. Anies mengnngkapkan, masyarakat sering maunya berharap ada gubernur baik yang bisa menyelesaikan masalah banjir. "Padahal kita yang buang sampah sembarangan dan membuat mampet gorong-gorong," ujar Anies.

Anies mengingatkan, anak-anak didik merupakan wajah bangsa pada masa depan. Karena itu, mereka sudah harus paham konsep keberlanjutan dalam lingkungan pada tataran praktis. Menurutnya, sering kali kita fokus dalam konsep besar, namun lolos dalam tataran praktis.

Program Adiwiyata adalah Program Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang dikembangkan sejak 2006. Tujuannya untuk mewujudkan generasi peduli lingkungan.

Program itu diarahkan kepada sekolah setingkat SD, SMP dan sederajat, juga SMA dan sederajat. Ditargetkan ada 10 persen dari total sekolah di Indonesia atau sekitar 25.825 sekolah yang bisa menjadi Sekolah Adiwiyata. Sekolah ini harus dapat mengimplementasikan kebijakan berwawasan lingkungan, kurikulum sekolah berbasis partisipatif, serta pengelolaan sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan.

Sampai saat ini, 6.400 sekolah telah mengikuti program Adiwiyata dan 1.161 telah mencapai kriteria Adiwiyata Nasional. Sebanyak 290 sekolah telah mencapai kriteria Adiwiyata Mandiri. Dua sekolah di antaranya mendapatkan Eco School Award di tingkat ASEAN, yakni SD Tunjung Sekar Malang dan SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta.

Pada 2014 sebanyak 33 orovinsi mengusulkan 760 Sekolah Adiwiyata. Setelah dilakukan berbagai tahapan evaluasi dan verifikasi lapangan, ditetapkan ada 498 Sekolah Adiwiyata Nasional 2014 dari 30 provinsi.

Sumatra Barat merupakan salah satu daerah yang tujuh sekolahnya meraih anugerah tersebut. Kepala Bapedalda Kota Padang Edi Hasymi menyebutkan, dari 150 sekolah yang mendapat pembinaan sejak Juli 2014, tujuh sekolah ini berhasil mendapat penghargaan Adiwiyata Nasional. 

Ketujuh sekolah tersebut, yakni SMK Semen Padang, MAN 1, SMPN 11, MTsN Durian Taruang, MTsN Koto Tangah, SDN 10 Koto Bungus, dan SDN 29 Gantiang Utara. "Kami akan terus melakukan pembinaan terhadap sekolah-sekolah yang belum mendapatkan Adiwiyata agar seluruh sekolah nantinya menjadi sekolah dengan peserta didik yang berwawasan lingkungan," kata dia. N antara ed: andi nur aminah

pengertrian


pengertian adiwiyata

ADIWIYATA
Kata ADIWIYATA berasal dari 2 (dua) Kata “ADI” dan “WIYATA”. Adi memiliki makna: besar, agung, baik, ideal dan sempurna. Wiyata memiliki makna: tempat dimana seorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Jika secara keseluruhan ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna: tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh secara ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita menuju keada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Program Adiwiyata adalah : salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapakan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Tujuan Program Adiwiyata adalah : menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya penyelamatan lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Program Adiwiyata harus berdasarkan norma-norma Kebersamaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.
Prinsi Program Adiwiyata:
Partisipataif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung Jawab.
Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.
Keuntungan yang di peroleh sekolah mengikuti program Adiwiyata:
Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya .
Meningkatkan penghematan sumber daya dan energi
Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua warga sekolah.
Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah
Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif dimasa yang akan datang.
Menjadi tepat pemebelajaran bagi generasi muda tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.
Mendapatkan program Adiwiyata.
Untuk menjadikan sekolah yang Peduli dan berbudaya Lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakan kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip dasar program Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan. Pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan untuk meujutkan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan tersebut adalah:
Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan
Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup
Kebijakan peningkatan SDM (tenaga pendidikan dan non pendidikan) dibidang pendidikan lingkungan hidup.
Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam
Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
Kebijakan sekolah untuk mengalokasikan dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.
Kota Bengkulu ikut berpartisifasi dalam menyelamatkan lingkungan selain kegiatan Adipura yang menjadi penghargaan terhadap wilayah yang berperan aktif menjaga lingkungan, Kota Bengkulu ikut serta dalam Program lainya salah satunya Adiwiyata, program Adiwiyata rutin diikuti oleh sekolah-sekolah yang terdapat di Kota Bengkulu, tapi sayangnya untuk daerah Kota Bengkulu belum mendapatkan juara, bahkan untuk wilayah Sumatra sekalipun. Tetapi setiap tahunya sekolah-sekolah yang mengikuti Program Adiwiyata ini selalu diberikan sartifikat penghargaan terhadap usaha-usaha yang dilakukan untuk Lingkungan.

Diharapakan dengan keiikut sertaan sekolah-sekolah tersebut yang sekaligus mewakili Kota Bengkulu dapat memberikan kontribusinya semaksimal mungkin untuk menjaga lingkungan dan sekaligus menjadikan percontohan sekolah lainnya untuk ikut serta turun menjaga lingkungan dan membuat sekolah nyaman untuk belajar dan berwawasan

Selasa, 03 Maret 2015



Tujuan Program Adiwiyataadalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Pengertian dan Tujuan Program Adiwiyata
t
Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.
image
Dalam pelaksanaannya Kementerian Lingkungan Hidup bekerjasama dengan para stakeholders, menggulirkan Program Adiwiyata ini dengan harapan dapat mengajak warga sekolah melaksanakan proses belajar mengajar materi lingkungan hidup dan turut berpartisipasi melestarikan serta menjaga lingkungan hidup di sekolah dan sekitarnya.
Kata ADIWIYATA berasal dari 2 kata Sansekerta”ADI”dan”WIYATA”.ADImempunyai makna: besar, agung, baik, ideal atau sempurna.WIYATAmempunyai makna: tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Bila kedua kata tersebut digabung, secara keseluruhanADIWIYATAmempunyai pengertian atau makna:Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Tujuan Program Adiwiyataadalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan utama Program Adiwiyata adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.
C. Norma Dasar Program Adiwiyata
Program dan kegiatan yang dikembangkan harus berdasarkan norma-norma dasar dan berkehidupan yang meliputi antara lain:Kebersamaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.
D. Prinsip-prinsip Dasar Program Adiwiyata
1. Partisipatif:Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran.
2. Berkelanjutan:Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif
E. Keuntungan mengikuti Program Adiwiyata
Keuntungan yang diperoleh sekolah dalam mengikuti Program Adiwiyata adalah:
1. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional
sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya.
2. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan konsumsi berbagai sumber daya dan energi.
3. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua warga sekolah.
4. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.
5. Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif dimasa yang akan datang.
6. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang nilai- nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.
7. Mendapat penghargaan Adiwiyata.
Kegiatan utama Program Adiwiyata adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.
C. Norma Dasar Program Adiwiyata
Program dan kegiatan yang dikembangkan harus berdasarkan norma-norma dasar dan berkehidupan yang meliputi antara lain:Kebersamaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.
D. Prinsip-prinsip Dasar Program Adiwiyata
1. Partisipatif:Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran.
2. Berkelanjutan:Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif
E. Keuntungan mengikuti Program Adiwiyata
Keuntungan yang diperoleh sekolah dalam mengikuti Program Adiwiyata adalah:
1. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional
sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya.
2. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan konsumsi berbagai sumber daya dan energi.
3. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua warga sekolah.
4. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.
5. Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif dimasa yang akan datang.
6. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang nilai- nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.
7. Mendapat penghargaan Adiwiyat